Metodologi Penelitian BAB III


BAB III
JUDUL, MASALAH PENELITIAN, LANDASAN TEORI,
KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. JUDUL PENELITIAN

Judul penelitian menggambarkan interaksi antara dua variabel atau lebih, baik membedakan (pengaruh) ataupun menghubungkan (keterkai-tan). Judul penelitian terdiri dari dua variabel atau lebih dan mengandung masalah dan bersifat logis serta singkron.

Contoh-contoh perumusan judul penelitian :

  • Hubungan antara pemahaman tentang hak dan kewajiban warga Negara di bidang hukum dengan sikap mahasiswa terhadap pembelian karcis/tiket.
  • Perbedaan prestasi belajar PPKn antara siswa yang tinggal di Pondok Pesantren dengan yang tinggal di luar Pondok Pesantren.
  • Peranan pondok Pesantren dalam membina anak jalanan melalui pendidikan agama yang konsisten.
B. MASALAH PENELITIAN

Penelitian diawali dengan suatu persoalan, adanya kesulitan, hambatan, atau masalah yang meragukan. Peneliti mencari jawaban terhadap persoalan tersebut.

Sumber masalah penelitian :

  1. Pengalaman: Fenomena pendidikan di ruang kelas, di sekolah, di masyarakat, pengalaman akademis.
  2. Deduksi dari teori. e Landasan teoritis
  3. Kepustakaan yang berkaitan
  4. Sumber non-kependidikan, kemajuan teknologi.
Mengevaluasi masalah penelitian :

  1. Sebaiknya masalah tersebut merupakan masalah yang pemecahannya akan memberikan sumbangan kepada pengeta huan di bidang pendidikan.
  2. Persoalan yang akan membawa kita kepada persoalan baru dan dengan demikian juga kepada peneliti berikutnya.
  3. Persoalan harus merupakan persoalan yang dapat diteliti
  4. Persoalan harus sesuai bagi peneliti :
         4.1  Menarik bagi peneliti
         4.2  Dalam bidang ilmu yang dikuasai oleh peneliti
         4.3  Dapat dilakukan di tempat dan situasi peneliti
         4.4  Dapat diselesaikan dalam waktu yang tersedia
         4.5  Tersedia dana yang cukup

Mengemukakan masalah :

  • Menerangkan dengan jelas apa yang akan diterangkan atau dipecahkan
  • Membahas ruang lingkup studi itu pada suatu persoalan khusus (sesuaikan dengan judul penelitian)
Rumusan masalah penelitian biasanya :

  • Dalam bentuk kalimat bartanya
  • Menanyakan ada tidaknya perbedaan atau hubungan antara dua variabel atau lebih
  • Belum mengarah (belum mengacu teori)
  • Sebaiknya sama banyak dengan rumusan hipotesis penelitian.
Contoh-contoh perumusan masalah :

  1. Apakah terdapat hubungan antara pemahaman tentang hak dan kewajiban warga negara di bidang hukum dengan sikap mahasiswa terhadap pembelian karcis?
  2. Adakah perbedaan prestasi belajar PPKn antara siswa yang tinggal di Pondok Pesantren dengan yang tinggal di luar Pondok Pesantren?
  3. Bagaimana peranan Pondok Pesantren dalam membina anak jalan?
C. LANDASAN TEORI

Karena variabel penelitian memuat variabel konstruk, maka untuk menjaring data dari variabel itu perlu jelas teori yang melandasinya. Dari teori itulah dirumuskan indikator-indikator guna menyusun butir-butir pertanyaan dalam instrumen oleh karena itu teori harus kuat.

Teori adalah sebagai himpunan pengertian (construkt atau concept) yang saling berkaitan, batasan, serta proposi yang menyajikan pandangan sistematis tentang gejala-gejala dengan jalan menetapkan hubungan yang ada di antara variabel-variabel, dan dengan tujuan untuk menjelaskan serta meramalkan gejala-gejala tersebut.

Tujuan akhir ilmu membentuk teori, yang mempunyai sifat memberi keterangan, ramalan, pengendalian.

Macam-macam teori :

  1. Induktif,
  2. Deduktif hipotesis.
Kegunaan teori :

  1. Teori meringkas dan menyusun pengetahuan yang ada dalam suatu bidang tertentu.
  2. Teori memberikan keterangan sementara mengenai peristiwa-peristiwa
  3. Teori mampu merangsang perkembangan pengetahuan baru dengan jalan memberikan bimbingan ke arah penyelidikan selanjutnya.
Ciri-ciri teori :

  1. Teori harus dapat menerangkan fakta hasil pengamatan yang ada hubunganya dengan masalah.
  2. Teori harus konsisten dengan fakta yang diamati dan dengan kerangka penge-tahuan yang sudah mapan.
  3. Teori harus memberikan cara pembuktian yang sebenarnya.
  4. Teori harus merangsang penemuan baru dan menunjukkan bidang-bidang baru yang harus diselidiki.
D.   KERANGKA BERPIKIR

Kerangka berpikir adalah hasil pemikiran peneliti berdasarkan teori-teori yang ada tentang variabel yang diteliti dan dirumuskan dari masalah penelitian. Kerangka berpikir merupakan argumentasi atau benang merah dari keterkaitan antara variabel bebas dan variabel terikat. Kerangka berpikir merupakan landasan untuk mengajukan hipotesis penelitian

Kerangka berpikir biasanya :

  1. Dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan
  2. Biasanya diakhiri dengan kata diduga
  3. Tidak memuat teori lagi
  4. Mengarah kepada rumusan hipotesis
E. HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari masalah penelitian. Hipotesis merupakan landasan logis dan pemberi arah kepada proses pengumpulan data serta proses penyelidikan itu sendiri. Tidak semua penelitian mengajukan hipotesis, hanya penelitian ilmiah yang mengaju kan hipotesis. Suatu hipotesis akan diperiksa dan diuji kebenarannya. Kesimpulan tentang benar salahnya berdasarkan bukti-bukti empiris yang relevan dengan hipotesis yang bersangkutan.

Ciri-ciri hipotesis yang baik :

  1. Dapat diterima oleh akal sehat
  2. Konsisten dengan teori dan fakta yang telah diketahui
  3. Rumusan dinyatakan sedemikian rupa sehingga dapat diuji dan ditemukan benar salahnya.
  4. Menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel.
  5. Dinyatakan dalam perumusan yang sederhana dan jelas.
Ada dua bentuk hipotesis yaitu :

  • Hipotesis penelitian, dirumuskan secara naratif berdasarkan kerangka berpikir peneliti dan landasan teori yang telah dipilih.

  1. Dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan
  2. Tanpa kata diduga
  3. Sudah mengarah (bagaimana bentuk perbedaan atau hubungan yang dipermasalah-kan)
Banyaknya sesuai dengan kerangka berpikir dan rumusan masalah.

Contoh perumusan hipotesis penelitian :

  1. Terdapat hubungan positif antara pemahaman tentang hak dan kewajiban warga negara di bidang hukum dengan sikap mahasiswa terhadap pembelian karcis.
  2. Hasil belajar santri yang tinggal di Pondok Pesantren lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar santri yang tinggal di luar Pondok Pesantren.

  • Hipotesis stastitik, yang dirumuskan secara matematis dalam bentuk dua kalimat matematika :
a. Berbentuk :
H0  : Hipotesis of no difference, dengan tanda ”=” sebagai lawan dari hipotesis penelitian, dan ini yang diuji
H1  : Berisi hipotesis penelitian dengan tanda ”≠”, ”>” atau ”<”
b. Apabila hipotesis penelitian ada di H0, maka H1 tak perlu dituliskan
c. Karakteristik yang diuji adalah karakteristik populasi, biasanya ditulis dengan huruf yunani (р, α2, ¥, dll)
d. Kriteria pengujian : tolak H0 apabila nilai hitung lebih besar dari pada nilai kritis.

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com