PUISI

Membaca puisi, kirim puisi.....

CURHAT

Mau curhat? Disini tempatnya... Kerahasiaanmu DIJAMIN!

RAMALAN

Bukan mengajak percaya, tapi mari kita pahami diri kita melalui RAMALAN...

NONTON FILM

Mau nonton film - film terbaru? Gak usah kemana - mana... Disini juga bisa!

SEMUA ADA DISINI

Apa yang kamu inginkan, Apa yang kamu butuhkan, SEMUA ADA DISINI!

Info Blog

GORESAN HATI UNGKAPAN JIWA

Goresan Hati Ungkapan Jiwa. Sebuah nama blog yang dikelola oleh Bam Cavalera.
Bam Cavalera bukanlah artis, tokoh ataupun publik figure. Bam Cavalera hanya seorang laki-laki biasa yang bekerja di sebuah Sekolah Dasar Swasta sebagai Pustakawan.
Dalam kesehariannya bergelut dengan buku, akhirnya Bam Cavalera menemukan banyak inspirasi untuk mengungkapkan segala perasaannya, pengalamannya ataupun sekedar perasaannya melalui sebuah puisi. Selain itu Bam Cavalera adalah sosok yang bisa diajak untuk saling berbagi. Bercerita, diskusi suatu masalah untuk mencari solusi, baik masalah cinta, pengalaman hidup atau segala hal.
Dengan mengikuti blog ini anda dapat sekedar membaca puisi - puisi karya Bam Cavalera ataupun karya teman - teman. Di dalam blog ini juga kami sediakan Ramalan.
selain itu, anda juga dapat melihat dan mempelajari banyak hal.
Semoga Blog ini dapat memberikan inspirasi dan manfaat bagi semua umat.

Wassallamualaikum. Wr. Wb


Bam Cavalera

Badai

Seorang Anak mengemudikan mobil bersama ayahnya. 
Setelah beberapa puluh kilometer, tiba-tiba awan hitam datang bersama angin kencang. Langit menjadi gelap. Beberapa kendaraan mulai menepi & berhenti.

“BAGAIMANA, Ayah? Kita berhenti?”, Si Anak bertanya.

“Teruslah.. !”, kata Ayah.
Anaknya TETAP menjalankan mobil. Langit makin gelap, angin bertiup kencang. Hujanpun turun.
Beberapa pohon bertumbangan, BAHKAN ada yg diterbangkan angin. Suasana sangat menakutkan . Terlihat kendaraan² besar juga mulai menepi & berhenti.

“Ayah…?”
“TERUSLAH mengemudi!” kata Ayah sambil terus melihat ke depan.
Anaknya TETAP mengemudi dengan bersusah payah.
Hujan lebat menghalangi pandangan HANYA berjarak beberapa meter saja.
Si Anak mulai takut, NAMUN... tetap mengemudi WALAUPUN sangat perlahan.
Setelah melewati beberapa kilometer ke depan, dirasakan hujan mulai mereda & angin mulai berkurang. SETELAH beberapa kilometer lagi, SAMPAILAH mereka pada daerah yg kering & matahari bersinar.

“SILAKAN berhenti & keluarlah”, kata Ayah.

“KENAPA sekarang?”, tanya si anak

“Agar kau BISA MELIHAT seandainya berhenti di tengah badai”.

Sang Anak berhenti & keluar.
Dia melihat jauh dibelakang sana badai masih berlangsung. Dia MEMBAYANGKAN orang² yg terjebak di sana.
Dia BARU mengerti bahwa JANGAN PERNAH BERHENTI di tengah badai KARENA akan terjebak dalam ketidakpastian.
JIKA kita sdg menghadapi “badai” kehidupan, TERUSLAH berjalan, JANGAN berhenti, & putus asa karena kita akan tenggelam dalam keadaan yg terus menakutkan.
LAKUKAN saja apa yang dpt kita lakukan, & yakinkan diri bahwa BADAI PASTI BERLALU
KITA tidak kan pernah berhenti tetapi maju terus, karena kita yakin bahwa di depan sana Kepastian dan Kesuksesan ada untuk kita...

MENGAPA BUAYA "MENANGIS"?

Buaya meneteskan air mata untuk mengeluarkan kelebihan garam dari tubuhnya.
Selain itu Buaya juga mengeluarkan air mata ketika memakan mangsanya...
Lho kok ? mengapa demikian..???
Mungkin kamu mengira karena telah memakan mangsanya lalu buaya merasa bersalah dan meminta maaf?
Tidak bro...
Hal itu dikarenakan ketika Buaya menelan tubuh mangsanya yang besar, Buaya harus membuka mulutnya lebar-lebar nah saat itulah kelenjar air matanya tertekan sehingga keluarlah air matanya.
Jadi tangisan buaya bukanlah karena rasa bersalah atau penyesalan karena telah memakan mangsanya.
Makanya, ada istilah “AIR MATA BUAYA” yg sering digunakan untuk mengumpamakan “PENYESALAN PALSU”.
Demikian pelajaran sains hari ini..

Jendela Rumah Sakit

Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang di antaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunua yang ada di kamar itu.

Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya.
Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.

Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama saru jam itulah, pria ke dua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.


“Di luar jendela, tampak sebuah teman dengan kolam yang indah, itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah.”

Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemangdangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.

Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk di dekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas.Meski pria yang ke dua tidak dapat mendengar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah.

Begitulah seterusnya, dari hari ke hari, satu minggu pun berlalu.

Suatu pagi,perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawar lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah. Kemudian pria yang kedua ini meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti semua kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun. Ia ingin sekali melihat keindahan di dunia luat melalui jendela itu. betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG !!!

Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun.
“Barangkali ia ingin memberimu semangat hidup” Kata perawat itu.

Renungan :

Kita percaya, setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarnya. Setiap kata, adalah layaknya pemicu yang mampu menelisik sisi terdalam hati manusia, dan membuat kita melakukan sesuatu. Kata-kata, akan selalu memacu dan memicu kita untuk berpikir, dan bertindak.

Kita percaya, dalam kata-kata, tersimpan kekuatan yang sangat kuat. dan kita telah sama-sama melihatnya dalam cerita tadi. Kekuatan kata-kata, akan selalu hadir pada kita yang percaya.



Kita percaya, kata-kata yang santun, sopan, penuh dengan motivasi, bernilai dukungan, memberikan kontribusi positif dalam seetiap langkah manusia. Ucapan-ucapan yang bersemangat, tutur kata kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita. Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain. menyampaikan keburukan sebanding dengan setengah kemuraman, namun. Menyampaikan kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu sendiri.

Selalu Ada Sisi Baik

Jadilah pihak yang selalu optimis dan berusaha untuk melihat kesempatan di setiap kegagalan.

Jangan bersikap pesimis yang hanya melihat kegagalan di setiap kesempatan.

Orang optimis melihat donat, sedangkan orang pesimis melihat lubangnya saja.

Anda dapat mengembangkan keberhasilan dari setiap kegagalan.

Keputusasaan dan kegagalan adalah dua batu loncatan menuju keberhasilan.

Tidak ada elemen lain yang begitu berharga bagi Anda jika saja Anda mau mempelajari dan mengusahakannya bekerja untuk Anda.

Pandanglah setiap masalah sebagai kesempatan.

Anugerah Yang Paling Berharga

Ada sebuah telaga indah, airnya sejuk, jernih dan tenang. Permukaannya berkilau, bukan hanya karena memantulkan sinar rembulan, namun batu – batu pualam yang ada di dasarnya juga memancarkan cahaya.

Kedamaian selalu meliputinya. Sayangnya, telaga itu tak mudah di jangkau. Ia terletak di tengah hutan lebat yang dipagari oleh semak berduri. Pepohonan tinggi dan binatang buas menghadang setiap langkah ke sana. Siapa pun yang mampu menemui dan mereguk keindahannya, raja rimba pun tunduk dan patuh padanya.

Telaga itu adalah Hati nurani kita, yang senantiasa menyerukan ketentraman batin.

Kesejukan regukan airnya memberi makna pada hidup kita.
Sedangkan rimba lebat penuh dengan binatang buas adalah wujud dari pikiran, emosi, hawa nafsu dan persepsi indrawi yang selalu menghalangi jalan kita.

Tanpa disadari ia pun dapat melukai diri kita. Namun, bila kita telah menemukan suara hati nurani itu, maka kekuatan dan kedamaian melingkupi kita.

Kesempatan Yang Tersembunyi

Bila kita tak pernah melakukan kesalahan, ada baiknya kita melihat lagi langkah kita.

Jangan-jangan kita tak mengalah setapak pun. Kesalahan memang tak mengenakkan, namun seorang optimis lebih banyak belajar dari kesalahan daripada dari keberhasilan.

Kesalahan menuntun kita untuk mempelajari kembali sesuatu yang terjadi. Bukan cuma itu, kesalahan memimpin kita untuk mengambil tindakan yang lebih baik.

Kesalahan adalah kawan baik yang mengatakan secara samar apa yang harus kita kerjakan.

Lihatlah kesalahan apa adanya. Jauhkan prasangka, kesedihan dan ratapan bila kesalahan menimpa kita. Karena, dibalik kesalahan tersimpan kesempatan yang tersembunyi.

Colombus melakukan “kesalahan” yang besar dalam perjalanannya mencari jalur ke India, yaitu menemukan benua Amerika.


Namun bertahun-tahun kemudian, jutaan orang mengikuti “kesalahan” tersebut untuk menuai kemakmuran hidup mereka.

Masihkah kita menganggapnya sebagai kesalahan?

Satu Jiwa Dalam Tubuh Yang Berbeda

Periksalah kembali persahabatan yang pernah anda rajut. Apakah masih terbentang disana? Atau anda telah melupakan-nya jauh sebelum ini. Bekerja keras dan meniti jalan karier bukan berarti memisahkan anda dari persahabatan.
Beberapa orang mengatakan bahwa menjadi pemimpin itu berteman sepi; selalu mengerjakan apapun sendiri. Memang pohon yang menjulang tingi berdiri sendiri. Perdu yang rendah tumbuh bersemak-semak. Demikianlah hidup yang ingin anda jalani? Bukan.
Jangan kacaukan karier dengan kehidupan yang semestinya. Persahabatan merupakan bagian dari kehidupan anda. Binalah persahabatan. Anda akan merasakan betapa kayanya hidup anda. berbagi kesedihan pada sahabat, dapat mengurangi kesediahan. Berbagi kebahagiaan pada sahabat, memperkokoh kebahagiaan.
Orang bijak bilang bahwa sahabat adalah satu jiwa dalam tubuh yang berbeda. Dan sahabat anda yang terdekat adalah keluarga anda. Barangkali, itulah mengapa bersahabat meringankan baban anda, karena di dalam persahabatan tidak ada perhitungan.
Di sana anda belajar menghindari hal-hal yang tidak anda setujui, dan senantiasa mencari hal-hal yang anda sepakati. Itu juga mengapa persahabatan adalah kekuatan. Sebagaimana kata pepatah, hidup tanpa teman, mati pun sendiri.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com