Da, sebab, lantara.
Dada, dada.
Kadada, bisa (mampu) melaksanakannya.
Dadag, tinggi besar.
Dadak, ngadadak, ngadakngadak, dumadak, dakdumadak, dadak sakala, tiba-tiba, sekonyong-konyong.
Dadakan, hasil seketika.
Duduk-dadak, tidak direncanakan sebelumnya, mendadak.
Dadali, alap-alap:elang pemakan burung kecil.
Dadampar, alas, dasar (untuk menaruh barang agar tidak kotor).
Dadar, 1. beber; 2. urai.
Ngadadarkeun, menguraikan.
Pedaran, uaraian.
Dadas, 1. habis sama sekali, sampai kelihatan dasarnya, 2. baret; rusak kulitnya sampai tampak dagingnya atau tulangnya; 3. jelas sampai pada hal yang sekecil-kecilnya.
Dadung, tambang besar (untuk menambat kerbau, lembu, dsb)
Daek, mau.
Daekan, rajin, suka bekerja.
Dagang, jual-beli, niaga.
Dagdagan, mencoba-coba, apa boleh buat (walaupn belum tentu berhasil).
Dagdegdog, tergesa-gesa.
Dage, makanan yang dibuat dari sisa atau buangan biji karet, kulit singkong, dsb) yang diperagikan.
Daging, daging.
Kadagingan, diurus makanan dan pakaiannya oleh orang yang tidak punya kewajiban mengurusnya.
Dagleg, ngadagleg, menempel agak tebal.
Dagor, ngadagorkeun, membenturkan kepala (orang lain) pada benda keras yang kokoh, seperti tiang, tembok, dsb).
Tidagor, terbentur.
Dago, ngadagoan, menanti; menunggu.
Dahar, makan.
Kadaharan, makanan.
Padaharan, perut.
Dahdal, didahdalan, dibukai jahitannya karena terlalu ketat atau mau dirombak (pakaian, dsb).
Dahdir, iler: ludah yang keluar pada waktu tidur.
Dahuan, kaka ipar.
Dahup, ngadahup, kawin, menikah.
Dahut, dadahut, siap sedia, persiapan.
Dakar, lkemaluan laki-laki.
Dakep, sidakep, berdekap tangan di dada.
Daki, kotorran sisa debu bercampur keringat yang melekat pada tubuh.
Dakom, ngadakom, tengkurap (binaatang).
Daksa, tanpadaksa, cacat tubuh.
Daku, dadaku, pura-pura, berdusta; alasan yang dibuat-buat.
Dalah, 1. walaupun, biarpun; 2. mau apa lagi.
Dalang, 1. orang yang memainkan wayang; 2. pemimpin pertunjukan calung atau reog; 3. arti kiasan; orang yang mengatur suatu gerakan secara sembunyi-sembunyi.
Dalapan, delapan.
Dalem, sebutan untuk bupati jaman dahulu.
Dalima, delima.
Dalinding, ngadalinding, tercium harum terbawa angina (bunga,dsb).
Dalit, menyatu.
Sobat dalit, sahabat karib, teman intim.
Dalon, kadalon-dalon, lupa waktu karena ada yang disukai.
Dalu, 1. matang sekali; 2. malam: siang dalu, siang malam.
Daluang, kertas yang dibuat dari kulit, kulit pohon, dsb.
Dalugdag-daligdeg, berjalan sempoyongan.
Dalung, dulang atau dandang yang terbuat dari tembaga.
Dama, didama-dama, dipelihara dan dijaga baik-baik.
Damang;sehat, bahasa halus dari kata cageur dan sehat.
Dammar, lampu, pelita.
Damel, kerja; bahasa halus dari gawe.
Ngadamel, membuat; bahasa halus dari nyieun.
Dami, ukuran bernafas; ambekan sadami, satu kali tarikan nafas.
Damis, pipi; bahasa halus untuk kata pipi.
Dampal, 1. kaki; bahasa halus dari suku; 2. telapak; dampal leungeun, telapak tangan; dampal suku, telapak kaki.
Ngadampal, meninjak; bahasa halus dari nincak.
Danas atau ganas, nenas.
Danawa, raksasa.
Dangah, menengadah, mendongak,
Dangdan, berdandan, bersolek.
Dangdeur, 1, nama semacam pohon randu di hutan; 2,#. Singkong (bahasa dialek).
Dandos, berdandan; bahasa halus dari dangdan.
Didangdosan, diperbaiki; bahasa halus dari diomean.
Danget, saat, waktu; bahasa halus dari waktu : dina danget ieu sim kuring bade medar perkawis basa sunda, pada saat ini saya akan menerangkan tentang bahasa sunda.
Dangheuak, ngadangheuak, duduk ssambil melentingkan punggung condong ke belakang.
Dangka, tempo, kesempatan.
Dangkak, ngadangkak, tidur terlentang sambil membuka kaki lebar-lebar.
Dangkal, 1. matang namun keras (buah-buah); 2. ngadangkal, sengaja, (datang, dsb).
Dangong, sikap.
Ngadangomg, berdiri dengan kepala agak tengadah.
Dangu, ngadangu, mendengar; bahasa halus dari mgadenge.
Dano, danau, telaga.
Danten, binatang betina yang mulai birahi.
Dapang, ngadapang, telungkup dengan dada diangkat disangga dengan sikut.
Dapon atau darapon, asal-asalan; tidak bersungguh-sungguh.
Dapur, 1. dapur; 2. rumpun ( bamboo, dsb): awi sadapur, bamboo serumpun.dar, dar-dor, kata antar untuk suara petir, tembakan, dsb, yang bersahut-sahutan.
Dara, 1. ngajuru dara; baru pertama kali melahirkan; 2. ayam betina yang baru pertama kali bertelur.
Daradad, kata antar untuk bercerita panjang lebar.
Daragem, merah kehitam-hitaman (warna bulu kuda),
Darajat, derajat.
Daray, ngadaraykeun, menyimpan barang dengan tidak menumpuknya, umpamanya agar terjemur semua.
Didarau-daray, arti kiasan; dipertontonkan (hal yang semestinya ditutupi seperti aurat).darehdeh, ramah; baik budi bahasanya.
Dareuda atau dumareuda, berbicara tersendat-sendat karena menahan tangis.
Daria, serius; sungguh-sungguh.
Daring, padaringan, tempat menyimpan beras.
Dawam, biasa; terbiasa (karena dibiasakan).
Daweung, sikap; daweung ludeung taya kasieun, sikap seorang pemberani
Ngadaweung, duduk termenung dengan pandangan menerawang.
Dawuan, tempat membelokkan air sungai keperumahan atau pesawahan.
Dawuk, abu-abu (warna bulu kuda).
Dayadag, ngadayadag, 1. duduk dengan badan tersandar ke belakang serta melonjorkan kaki ; 2. akan jatuh terlentang.
Dayeuh, ibukota (kabupaten, Negara, dsb).
Dayeuh maneuh, tempat tinggal.
Deang, sideang, berdiang; menghangatkan tubuh dekat api.
Dideangkeun, dikeringkan dengan cara didekatkan dengan api.
Deet, dangkal.
Degdeg, ngadegdeg, menggigil.
Dehe, ketiak. Bahasa halus dari kelek.
Dehem, ngadehem, berdeham.
Dekol, perkakas yang bisa digunakan untuk menetak atau membacok seperti kapak, dan jika dibalikkan bisa digunakan untuk memukul seperti palu.
Delan, terasi.
Dempet, berhimpit, berdampingan rapat.
Dengdek, miring, condong, tidak tegak.
Dengdeng, dendeng.
Caah dengdeng, banjir bandang.
Didengdeng, 1, diratakan pinggirnya, misalnya rumput yang ditanam di pekarangan. 2. dibacok sedikit-sedikit agar rata ujungnya.
Denge, ngadenge, mendengar, tidak tuli.
Ngadengekeun, mendengarkan; menyimak.
Dedenge tara atau dedenge tarak, mendengarkan selintas sehingga tidak tahu alurnya.
Dengkak, ngadengkak, merenggangkan kaki, membuka selangkangan.