MACAM DAN PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN
A. JENIS PENELITIAN PENDIDIKAN TINDAKAN KELAS
Terdapat empat jenis penelitian pendidikan tindakan, yakni :
1. PENELITIAN TINDAKAN DIAGNOSTIK
Dirancang untuk menuntun ke arah tindakan. Ahli/agen peneliti memasuki situasi yang telah ada. Agen mendiagnosis situasinya, membuat rekomendasi tentang tindakan perbaikan nya. Rekomendasi dihasilkan berdasarkan kumpulan pengala-man masa lalu dan diagnosis saat itu.
Kelemahannya :
Karena rekomendasi dibuat oleh tim peneliti yang tidak terlibat dalam kehidupan sekolah terkait, ada kemungkinan bahwa :
Dirancang untuk menuntun ke arah tindakan. Ahli/agen peneliti memasuki situasi yang telah ada. Agen mendiagnosis situasinya, membuat rekomendasi tentang tindakan perbaikan nya. Rekomendasi dihasilkan berdasarkan kumpulan pengala-man masa lalu dan diagnosis saat itu.
Kelemahannya :
Karena rekomendasi dibuat oleh tim peneliti yang tidak terlibat dalam kehidupan sekolah terkait, ada kemungkinan bahwa :
- Rekomendasi tersebut tidak realistik
- Mendorong penelitian tidak dilakukan
Orang yang akan melakukan tindakan harus juga terlibat dalam proses penelitian dari awal. Tanpa kolaborasi diagnosis dan rekomendasi tindakan untuk mengubah situasi cenderung mendorong timbulnya ketidak-amanan, agresi, dan rasionalisasi dari pada kecenderungan untuk mendorong adanya perubahan yang diharapkan.
3. PENELITIAN TINDAKAN EMPIRIS
Melakukan sesuatu dan membukukan apa yang dilakukan dan apa yang terjadi. Proses penelitiannya berkenaan dengan pe-nyimpangan catatan dan pengumpulan pengalaman dalam pekerjaan sehari-hari. Idealnya peneliti bekerja dengan kelom-pok sejenis.
Kelemahanya :
Kesimpulan ditarik dari pengalaman dengan satu atau bebe-rapa kelompok yang berbeda dalam beberapa segi yang tak terkontrol, antara lain :
- Banyak organisator dan pemimpin kelompok yang tidak da-pat merumuskan hipotesis dan kesimpulan secara cermat.
- Pelaku peneliti yang juga dibebani dengan tanggung jawab tindakan biasanya kurang mempunyai waktu mencatat secara lengkap.
- Memerlukan usaha yang besar untuk menganalisis semua amanatnya yang sangat banyak.
- Sulit untuk berlaku obyektif dalam menilai keluaran usaha tindakannya sendiri.
4. PENELITIAN TINDAKAN EKSPERIMENTAL
Merupakan bentuk penelitian tindakan yang tersulit. Kesulitan yang mungkin timbul termasuk :
Merupakan bentuk penelitian tindakan yang tersulit. Kesulitan yang mungkin timbul termasuk :
- Keterbatasan kemampuan peneliti dalam membuat prediksi yang akurat.
- Kekurangmampuan peneliti dalam mengontrol jalannya tindakan sosial.
- Kekurangmampuan peneliti dalam melakukan pengukuran yang layak sesuai dengan sifat dasar hubungan sosial.
B. PROSEDUR
Prosedur dasar penelitian tindakan : bersifat partisipatori dan kolaboratif, yang secara khas dilakukan karena ada kepedulian bersama terhadap keadaan yang perlu ditingkatkan.
Prosedur dasar penelitian tindakan : bersifat partisipatori dan kolaboratif, yang secara khas dilakukan karena ada kepedulian bersama terhadap keadaan yang perlu ditingkatkan.
C. PROSES PENELITIAN TINDAKAN
KETERANGAN :
0 = Perenungan
1 = Perencanaan
2 = Tindakan dan observasi I
3 = Refleksi I
4 = Rencana terevesi I
5 = Tindakan dan observasi II
6 = Refleksi II
7 = Rencana terevisi II
8 = Tindakan dan observasi III
9 = Refleksi III
PERSOALAN-PERSOALAN PRAKTIS
- Pemrakarsa peneliti
- Kelompok orang yang langsung trlibat (misalnya guru)
- Kelompok orang yang memiliki pengetahuan tentang penelitian tindakan dan kemampuan untuk melaksanakannya. Mereka dapat bekerjasama untuk mengadakan penelitian.
- Pemilik penelitian tindakan : sebaiknya orang yang akan dikenai sekaligus ikut serta dalam pelaksanaan penelitian (dibuat ikut memiliki)
- Sasaran penelitian : persoalan atau masalah yang diteliti adalah yang dapat ditangani lewat tindakan praktis. Penelitian tindakan tidak cocok untuk tujuan pengembangan teori karena alasan utama dilakukan penelitian tindakan adalah peningkatan praktek dalam situasi nyata.
- Data penelitian tindakan : adalah hasil amatan, transkrip wawancara, rekaman audio/video : data diambil dari situasi bersama seluruh unsur-unsurnya. Fungsi data adalah sebagai landasan refleksi.
- Analisis data : diwakili oleh moment refleksi putaran penelitian. Dengan melakukan refleksi peneliti akan memiliki wawasan otentik yang akan membantu dalam menafsirkan data. Seringkali dalam menganalisa, peneliti sering sangat subjektif dalam menafsirkan data, untuk itu perlu berdiskusi dengan anggota lain, usaha triangulasi hendaknya dilakukan dengan mengacu pendapat atau persepsi orang lain.
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data disebut pula teknik pemantauan yang mencakup :
- Catatan anekdot
- Log (catatan harian)
- Kartu cuplikan butir
- Portofolio
- Angket
- Wawancara
- Metode sosiometrik
- Jadwal dan checklist interaksi
- Rekaman pita
- Rekaman video
- Foto dan slide
- Penampilan subyek penelitian dalam kegiatan penelitian
Pemilihan teknik pengumpulan data ini tentu saja disesuaikan dengan jenis data yang akan dikumpulkan.