PUISI

Membaca puisi, kirim puisi.....

CURHAT

Mau curhat? Disini tempatnya... Kerahasiaanmu DIJAMIN!

RAMALAN

Bukan mengajak percaya, tapi mari kita pahami diri kita melalui RAMALAN...

NONTON FILM

Mau nonton film - film terbaru? Gak usah kemana - mana... Disini juga bisa!

SEMUA ADA DISINI

Apa yang kamu inginkan, Apa yang kamu butuhkan, SEMUA ADA DISINI!

Ikan Kecil dan Air

Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Sang Ayah berkata kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.”
Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengar percakapan itu dari bawah permukaan air, ikan kecil itu mendadak gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai tahukah kamu dimana tempat air berada? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”
Ternyata semua ikan yang telah ditanya tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil itu semakin kebingungan, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal yang sama, “Dimakah air?”
Ikan sepuh itu menjawab dengan bijak, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita semua akan mati.”
Apa arti cerita tersebut bagi kita. Manusia kadang-kadang mengalami situasi yang sama seperti ikan kecil, mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai ia sendiri tidak menyadarinya.

Filosofi Matematika

Pernah nggak Anda berpikir…
1. Mengapa PLUS di kali PLUS hasilnya PLUS?
2. Mengapa MINUS di kali PLUS atau sebaliknya
PLUS di kali MINUS hasilnya MINUS?
3. Mengapa MINUS di kali MINUS hasilnya PLUS?

Hikmahnya adalah:
(+) PLUS = BENAR
(-) MINUS = SALAH

1. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu hal yang BENAR adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya :
+ x + = +

2. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu yang SALAH, atau sebaliknya mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang BENAR adalah suatu tindakan yang SALAH.
Rumus matematikanya :
+ x – = –
– x + = –

3. Mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang SALAH adalah suatu tindakan yang BENAR.
Rumus matematikanya :
– x – = +

Elang Yang Tinggal Bersama Ayam

Alkisah, di sebuah lereng gunung yang curam, ada sebuah sarang elang yang berisikan empat telur elang ukuran besar.

Satu hari, gempa bumi telah menguncang gunung itu menyebabkan salah satu dari telur itu jatuh ke kandang ayam yang berada di lembah di bawah lereng itu.

Ayam-ayam pun tahu bahwa mereka harus melindungi telur elang itu. Kemudian, telur elang pun menetas dan seekor elang yang cantik pun terlahir.

Sebagai ayam, ayam-ayam itu pun membesarkan elang sebagai seekor ayam.

Sang elang pun sangat menyukai tempat tinggal dan keuarganya itu, namun sepertinya ia merasa ada semangat untuk berteriak lebih keras dari sekedar jiwa ayam.

Hingga pada suatu hari, elang itu pun menatap langit dan melihat sekelompok elang-elang hebat terbang tingi melayang-layang.

“Oh…” teriak sang elang. “Andai saja aku bisa terbang tinggi seperti burung-burung itu.”

Ayam-ayam itu pun terkekeh, “Kau tidak bisa terbang tinggi seperti mereka. Kau adalah seeokor ayam dan ayam tidak bisa terbang.”

Elang ini pun terus menatap keluarganya yang sesungguhnya di angkasa sana, bermimpi mengkhayalkan ia bisa seperti mereka.

Setiap kali elang itu membicarakan tentang impian-impiannya, ia selalu diberitahu bahwa ia tidak akan bisa melakukannya.

Dan itulah apa yang elang itu pelajari untuk diyakini. Seiring waktu, elang itu pun berhenti bermimpi dan kembali menjalani hidupnya sebagai ayam.

Akhirnya, setelah hidup lama sebagai seekor ayam, elang itu pun meninggal.

----- Anda bisa menjadi apa yang Anda yakini. Jika Anda pernah bermimpi menjadi elang, ikuti impian itu, jangan mengikuti apa kata ayam-ayam itu -----

Sebatang Pohon & Korek Api

Sebatang pohon dapat membuat jutaan batang korek api,
Tapi satu batang korek api, mampu membakar jutaan pohon.
Jadi satu pikiran negatif dapat membakar semua pikiran positif.

Korek api mempunya kepala, tetapi tidak mempunyai otak untuk berfikir, sehingga setiap kali ada gesekan kecil saja, sang korek api terus akan terbakar.

Manusia juga mempunyai kepala dan juga otak untuk berfikir, karenanya kita tidak perlu terbakar amarah hanya karena gesekan kecil.

Ketika burung hidup, ia makan ulat....
Ketika burung mati, ulat makan burung....

Waktu terus berputar, roda kehidupan terus berlalu.

Jangan pernah merendahkan siapapun dalam hidup, bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapa diri kita.

Boleh saja kita menjadi sutradara, pemeran utama atau apapun itu,
Tapi kita mesti ingat bahwa ada sutradara yang maha sutradara....
Kita mungkin berkuasa, tapi Tuhan lebih sangat berkuasa daripada kita.

Waktu kita sedang berjaya, banyak teman baru di sekeliling kita.
Waktu kita susah, baru kita kenal siapa sahabat kita.
Waktu kita sakit, baru tahu bahwa nikmat sehat itu sangat bernilai jauh melebihi harta
Waktu kita tua, baru tahu begitu banyak waktu yang terbuang dan menyadari bahwa masih banyak yang belum kita kerjakan
Dan setelah di ambang ajal, kita baru tahu, begitu banyak waktu yang terbuang sia - sia.

Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama - sama membuat hidup lebih bermakna.

Saling Menghargai, Saling Memaafkan

Tinggi Bicara Tanpa Isi


Tinggi bicara bernada sumbang
Seolah dunia terpegang
Beraksara pedang
Garang

Gagah
Menginjak tanah
Menyekat aliran darah
Menelan ludah menahan muntah

Tepuk dada, teriakkan nama
Tegak mengetuk meja
Berjubah jaksa
Semena-mena

Tuan
Coba renungkan
Dari apa diciptakan
Sudah layakkah disebut insan

Untuk apa kita dihidupkan
Sempurna, dibanding hewan
Jagalah lisan
Perbuatan

Puisi by : E. Nurul aini
Yogjakarta, 14 Maret 2016

Belajar Cinta Dari Cicak

Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokan tembok. Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong di antara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor cicak terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah surat.

Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek surat itu, ternyata surat tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun.

Apa yang terjadi? Bagaimana cicak itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun? Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikit pun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal.

Orang itu lalu berpikir, bagaimana cicak itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada surat itu! Bagaimana dia makan?


Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan cicak itu. Apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. Kemudian, tidak tahu dari mana datangnya, seekor cicak lain muncul dengan makanan di mulutnya..aahhh!

Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor cicak lain yang selalu memperhatikan cicak yang terperangkap itu selama 10 tahun.

Sungguh ini sebuah cinta, cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor cicak itu. apa yang dapat dilakukan oleh cinta? Tentu saja sebuah keajaiban. Bayangkan, cicak itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu menganggumkan.

JANGAN PERNAH MENGABAIKAN ORANG YANG ANDA KASIHI!

Penebang Kayu Kehilangan Kapak

Alkisah, ada seorang penebang kayu. Suatu hari dia kehilangan kapaknya, sehingga dia tidak bisa bekerja. Dia mencurigai tetangganya yang mencuri kapaknya.

Pagi itu ketika sang tetangga berangkat & menutupi peralatan kerjanya dengan kain, rasanya kapaknya pasti disembunyikan disana, apalagi tetangga ini senyumnya terasa tidak tulus. Pasti dia pencurinya.

Besoknya, tetangganya bahkan terasa jadi ramah berlebihan karena biasanya jarang menyapa, kali ini menyempatkan berbasa-basi. Apalagi dilihat hasil tebangan kayunya dua hari ini banyak sekali, pasti dia menebang menggunakan kapak curiannya.
Semakin dipikir semakin yakin.

Pada hari ketiga baru disadari ternyata kapaknya tersimpan di laci dapur. Istrinya yg sedang keluar kota menyimpankan disana. Senang benar hatinya karena kapaknya dapat ditemukan kembali.

Dia amati lagi tetangganya yang lewat, dan dia merasa tetangga ini tidak berkelakuan seperti pencuri & senyumnya juga tulus-tulus saja. Bahkan percakapannya terasa sangat wajar dan jujur. Dia heran kenapa kemarin dia melihat tetangganya seperti pencuri?

Persepsi membentuk kenyataan, pikiran kita membentuk sudut pandang kita.

Apa yang kita yakini akan semakin terlihat oleh kita sebagai kenyataan.

Sebagai contoh, apapun yang dilakukan orang yang kita cintai adalah baik dan benar. Anak nakal dianggap lucu, kekasih pelit dianggap berhemat, orang cerewet dibilang perhatian, keras kepala dibilang berprinsip & makanan tidak enak dibilang bergizi.

Hidup tidak pernah & tidak ada yang adil, tidak ada benar salah, kita ciptakan sudut pandang kita sendiri. Kita menemukan apa yang kita ingin temukan. Apa yang terlihat bukan kenyataan, kenyataan adalah siapa kita & bagaimana kita memandang semuanya itu. Pandangan kita berubah mengikuti perubahan jaman & keadaan

Bunga Kesayangan Ibu

Ibu hendak pergi ke rumah nenek selama dua hari. Maka, ibu menitipkan bunga mawarnya kepada Rumi, putrinya. Dengan bersemangat, Rumi merawat bunga-bunga mawar milik sang bunda hingga ia tak menyadari bahwa vas bunga itu tersenggol.

Semua bunga yang tersusun pada vas itu menjadi berantakan dan bunganya menjadi rusak. Rumi sangat ketakutan, namun tak bisa melakukan banyak hal selain menunggu ibunya pulang dan mengakui kesalahannya.

Ketika ibunya pulang, Rumi langsung mengatakan yang sejujurnya, “Ibu, maafkan Rumi. Vas bunganya tersenggol dan bunga kesayangan ibu menjadi rusak.”

Ibu tersenyum. Rumi terkejut, “Mengapa ibu tidak marah..?”

“Bunga-bunga itu memang kesayangan ibu. Bunga ibu tanam untuk memberikan keindahan dan bukan untuk marah.”

Terkadang kita akan mengeluarkan emosi ketika kita dapati hal terbaik dalam diri kita terusik. Kita menjadi marah dan melukai banyak orang. Sadarkah kita bahwa kita dianugerahi anak-anak bukan untuk menjadi sasaran kemarahan? Demikian juga suami, istri dan sahabat.

Mereka ada bagi kita untuk membuat hidup kita bahagia sehingga tak layak bagi kita untuk menjadikannya pelampiasan emosi. Sayangi mereka sama seperti Sang Maha Kuasa menyayangi kita. Mereka adalah keindahan yang diberikanNYA.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com